Di Sinilah Febry Gunawan Berbagi Cerita

Tiga tahun yang lalu semua kisah berawal di tempat ini Ketika seragam yang kita pakai masih menunjukkan identitas yang lalu Semua kisah kita berawal dari perasaan yang asing Siapakah dia. Siapakah mereka. Lambat laun kita saling mewarnai hari demi hari Perasaan asing dan canggung perlahan-lahan sirna Berganti dengan rasa kebersamaan dan solidaritas tinggi Ketika kita selalu ada saat yang lain tertawa riang Dan tetap bersamanya ketika problema hidup menerpa Aneh rasanya jika satu hari terlewati tanpa kehadiran mereka Begitu pula dengan sosok pahlawan tanpa lencana Membimbing dengan kedisiplinan dan ketegasan tingkat dewa Sesekali kita pasti merasa kesal dan jengkel. Akui saja Namun semua perasaan negatif itu pupus Ketika sang pendidik mampu menjadi pribadi yang menyenangkan di luar kelas Mampu menjadi sahabat sekaligus partner yang selalu mendukung kita Apapun pilihan yang akan kita ambil Seperti apapun sosok mereka di depan kelas setiap hari Mereka hanya ingin memb

Akulah sosok Yang selalu menjadi bayang dimanapun kau berpijak. Terus menyertaimu Walau sering hadirku tersamar oleh pesonamu. Ketika ronamu menyihir dunia Aku hanya mampu jadi satu di antara khalayak pengagummu. Sadarkah engkau Bahwa nafasmu adalah gelora semangat saat ku membuka mata. Menjadi embun yang menenangkan Kala hiruk pikuk dunia terlalu menyesakkan jiwa. Caramu menatap warna-warni dunia Meyakinkanku akan indahnya pesona hatimu. Hingga akhirnya Langkahmu tak tergapai lagi oleh pandangku. Bersama bayang lain Yang mungkin telah mewarnai harimu sedari dulu. Menjangkau kilauan pelangi Meninggalkanku terjebak di dasar palung terdalam. Mungkin takdirku Untuk terus menjadi sebuah duri yang membayangi setangkai mawar yang indah. Jika suatu saat kau butuh sandaran Kau pun tahu akulah tempat yang akan selalu ada untuk kau tuju. Karena aku akan terus di sini menantimu. Sampai kapanpun. Entah mengapa.