Gue dan 'My Blog-graphy'
Resah rasanya sudah dua
bulan gue gak mengisi blog ini dengan keluh kesah hidup gue. Ada beberapa
faktor yang membuat blog gue ini sempat terlupakan begitu aja seperti Shinta
dan Jojo yang popularitasnya sudah dilupakan banyak orang. Faktor yang pertama jelas
adalah faktor non-teknis, seperti ujian akhir semester gue di bulan Desember,
serangkaian try out di bulan Januari, dan penyelesaian draft naskah gue yang
akhirnya bisa gue kirimkan ke penerbit di akhir Januari kemarin. Sudah sekitar
satu tahun lamanya gue mengasuh dengan penuh cinta naskah gue yang akhirnya
bisa selesai.
Untuk faktor teknisnya,
tentu adalah beberapa kendala dari senjata andalan gue: laptop. Pernah satu
kali menginstal software baru, pada akhirnya laptop gue harus kembali naik ke
meja operasi untuk kedua kalinya. Proses dua kali service tersebut memakan
waktu yang cukup lama, hampir satu setengah bulan. Dalam kurun waktu tersebut,
gue hanya bisa menggumam, ‘kamu kapan pulang, kawan?’
Sebenarnya gue sendiri
juga belum tahu pasti mau dibawa kemana alur post gue kali ini. Gue stuck gitu aja gak nemu ide. Tapi
beberapa hari yang lalu gue menyadari bahwa blog gue ini udah resmi berumur
satu tahun! Happy Birthday!! Itadakimasu!! Matur nuwun!! Ini berarti sudah satu
tahun lamanya gue konsisten ngeblog. Banyak suka duka yang gue lalui bersama
blog ini. Ketika penat sedang menaungi pikiran gue, ke halaman dashbor-lah gue
berpaling. Selalu ada kepuasan tersendiri ketika melihat postingan gue berhasil
dipublikasikan di halaman dashbor. Artinya gue telah melalui banyak rintangan
yang sempat menghalangi postingan gue itu, antara lain rasa males (hehehe),
jadwal yang sibuk, koneksi internet yang gak menentu, dan hal-hal lain yang
sudah biasa dialami para blogger.
Masih segar di ingatan
gue bahwa Februari 2014 adalah saat-saat blog ini baru gue buat. Awalnya gue
tidak ada keinginan sama sekali untuk membuat blog pribadi. Tapi berhubung di
bulan Januari gue baru aja mulai menulis naskah gue, maka terlintas ide untuk
lebih sering melatih kemampuan menulis gue. Berbekal panduan yang gue peroleh
dari Google, maka sukseslah gue membuat blog gue sendiri. Gue pun masih ingat
bagaimana kesenangan yang gue rasakan saat itu. Kesenangan ketika orang-orang
di luar sana bisa membaca tulisan gue kapan pun mereka mau. Dan kalau
beruntung, beberapa di antara mereka akan meninggalkan komentar di bawah
postingan gue.
Sejak saat itu gue
mencoba untuk mulai aktif menulis di blog. Awalnya gue sempat bingung, jenis
post macam apa yang akan gue publikasikan. Maklum, dilema blogger baru. Untuk menambah
ide dan membuka wawasan penulisan, gue mulai rajin blogwalking, yaitu ‘main-main’
ke blog orang lain, yang mungkin bisa memberikan gue pencerahan untuk membuat
postingan yang menarik. Saat blogwalking, gue menemukan beragam jenis blog yang
unik. Ada yang isinya kisah kehidupan nyata, cerpen fiksi percintaan, resensi
film maupun buku, dan masih banyak yang lainnya. Tidak lupa untuk menambah
jaringan sesama blogger, gue pun rajin ninggalin komentar di blog yang sudah gue
baca. Ya siapa tau orangnya ngebuka blog gue juga, semacam timbal balik tidak
langsung.
Selama blogwalking, gue
baru tau ternyata blog tidak hanya tersedia dalam jenis blogspot aja, tapi ada
juga yang sourcenya tumblr maupun wordpress. Setiap jenis punya keunikannya
masing-masing. Karena udah terlanjur membuat blogspot, gue pun memilih untuk ‘menghidupkan’
dulu blog gue daripada harus membuat source yang baru.
Banyak blogger-blogger
kreatif yang gue temukan blognya selama ini. Mereka sudah punya ‘voice’ dan
keunikannya masing-masing. Satu diantaranya adalah Febri Dwi Cahya Gumilar,
yang menggunakan wordpress sebagai penyedia halaman blognya. Mas Febri, yang
kebetulan namanya sama seperti gue, lebih bergelut dengan genre non-fiksi
romance. Sudah banyak cerpen kehidupan nyata dia yang udah gue baca. Satu yang
masih gue ingat adalah post yang memenangkan lomba blog yang diadakan Indra
Widjaya, seorang penulis buku dan juga penyanyi berbakat. Itulah post yang
mengenalkan gue pada Mas Febri. Sejak saat itu, setiap postingan Mas Febri
selalu mengisi dashbor blog gue.
Gue pun menemukan blog
yang menginspirasi dan menggugah wawasan gue yang ditulis oleh Dodi Prananda,
mahasiswa Universitas Indonesia jurusan Ilmu Komunikasi. Mas Dodi adalah orang
yang mencintai dunia penulisan dan membuat gue semakin yakin untuk terus
mengembangkan blog gue ini. Banyak postingan dia yang mencerahkan wawasan gue,
satu diantaranya adalah tulisannya tentang Bapak Anies Baswedan, yang ketika
itu belum menjabat sebagai Menteri Pendidikan.
Tak lupa gue pun
menemukan blog milik penulis-penulis yang sudah terkenal, yaitu Alitt Sutanto
dan Indra Widjaya. Mas Alitt lebih sering membuat postingan mengenai kisah
asmara dan beberapa fakta menarik yang dia temukan. Ada juga beberapa post yang
berisikan endorse produk tertentu. Enak ya, cuma nulis tentang barang tertentu,
bisa dapet duit. Sementara Mas Indra, lebih sering memposting tentang
aktivitasnya sebagai penulis dan penyanyi. Gue sempat membaca postnya ketika
sedang roadshow maupun manggung ke luar kota. Mas Indra juga pernah membuat
post tentang kecintaannya pada Manchester United, yang membuat gue menyimpan
alamat blognya di dashbor gue.
Tidak hanya mereka, gue
pun menemukan blog milik penulis berpengalaman yang karyanya sudah banyak
diadaptasi dalam bentuk ftv maupun film layar lebar. Beliau adalah Endik
Koeswoyo. Gue menemukan blognya ketika suatu waktu sedang mencari di Google
tentang kiat-kiat menulis, dan ketika itu halaman blog Om Endik muncul di sana.
Tips-tips dari Om Endik yang gue baca langsung membuka mata gue tentang dunia
penulisan, secara gue masih sangat cupu di dunia penulisan. Karya-karyanya yang
sudah terkenal membuat gue kagum padanya.
Dan di suatu hari, gue
menemukan blog milik seorang public figure yang membuat gue tidak akan
meninggalkan dunia penulisan. Blog itu ditulis oleh Tatjana Saphira, seorang aktris,
model, bintang iklan, dan pemain film terkenal. Ternyata Tatjana sudah lebih
dulu menulis blog dibanding gue. Dan hal lain yang membuat gue cukup kaget
adalah tahun kelahiran kami yang ternyata sama, bahkan gue lebih tua beberapa
bulan dibanding dia. Tulisan-tulisannya yang rata-rata ditulis dalam Bahasa
Inggris semakin memotivasi gue dalam dunia ini. Selain karena kemahirannya
dalam berbahasa asing, gue juga kagum karena ternyata artis yang sesibuk dia
pun mampu meluangkan waktu untuk berbagi di dunia maya melalui tulisannya di
tumblr. Dan semenjak hari itu, gue selalu membuka blognya setiap kali melihat
ke dashbor gue.
Seiring berjalannya
waktu, blog gue pun mulai penuh dengan post yang gue tulis. Ada berbagai hal
yang sudah pernah gue publikasikan disana. Bangga juga rasanya sudah memiliki
banyak postingan. Gue juga mulai sering mempromosikan blog gue di Facebook
maupun Twitter, dengan harapan semakin banyak orang yang mengenal blog gue dan
mungkin akan memberikan saran di kolom komentar. Mungkin juga gue jadi bisa
mengenal blogger-blogger lain yang lebih kreatif dan menginspirasi.
Dunia penulisan, dalam
hal ini blogging, tidak selamanya berjalan lancar dan tanpa hambatan. Sama seperti
pekerjaan yang lain, blogging juga memiliki rintangan dan hambatannya sendiri. Semuanya
sudah pernah gue alami. Di tengah jalan, gue sempet ngerasa jenuh, males, dan ribet.
Belum lagi dengan kendala non-teknis lain yang semakin mengurungkan semangat
gue buat ngeblog. Semuanya seperti sudah pasti terjadi, baik cepat atau lambat.
Ketika di awal gue sangat antusias dan bersemangat, namun di tengah jalan
semangat gue itu berangsur pudar, seperti pesona matahari senja yang hendak
tenggelam dan tak tau kapan akan kembali terbit.
Gue meyakinkan diri dan
berkata dalam hati, bahwa gue gak boleh kalah sama keadaan. Perjuangan gue
belum ada apa-apanya. Masih banyak hal lain yang harus gue lakukan untuk terus
mengasah kemampuan gue, salah satunya adalah menejemen waktu. Gue masih tidak
konsisten dalam memposting post gue. Ketika blogger lain akan rutin memperbarui
halaman blognya setiap seminggu sekali, gue malah tidak tau kapan waktu yang
gue punya untuk ngeblog. Ketidakpastian jadwal ngeblog adalah hal terbesar yang
ingin gue lawan.
Karena seperti yang Alitt
Sutanto pernah tulis di akun Twitternya, “Banyak orang yang mau jadi penulis,
tapi cuma sedikit yang mau konsisten nulis.”
Kalimat itu selalu
memotivasi gue. Itulah pedoman gue untuk terus menulis. Gue yakin konsistensi
kita pada suatu hal tidak akan sia-sia. Tetaplah konsisten pada apapun hal yang
lo suka lakuin, pada passion lo sendiri, karena ketekunan yang tulus pasti akan
membuahkan hasil yang sesuai pada saatnya nanti.
Dodi Prananda, penulis juga, kan? Apa ya bukunya? Blog walking, setuju. Iya, blog itu bagaikan rumah. Saling kunjung mengunjungi, kalau jarang berkunjung ya gak ada yang mengunjungi. Semangat. :D
BalasHapusSalam blogger ^ ^
Iya penulis juga. Ada 'jendela', 'rapuh', sama 'waktu pesta'... harus saling dukung sesama blogger...
HapusMakasih udah mampir... ~
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusWaaaah, ada namaku disini :) makasihhh banyak ya Feb :3 konsisten ngeblognya ya :D
BalasHapusIya mas Febri sama-sama :D masih jadi kendala utama juga tuh mas.
Hapusmakasih juga mas :D
Selamat anda beruntung! Post nya gue komen hehe
BalasHapus