Pulang



Dahulu, kita laksana lebah dan bunga
Yang tidak mampu dipisahkan oleh apapun
Di dalam kalbuku, aku merasa bahagia setiap bersamamu
Melewati waktu begitu saja tanpa ada kebimbangan
Tanpa ada kerisauan sedikit pun
Sampai akhirnya mentari berganti dengan rembulan


Dahulu, kau laksana pelangi di siangku
Laksana bintang di malamku
Sampai akhirnya aku tersadar
Selalu bersembunyi ketika pelangi nampak saat hujan
Selalu terlelap ketika malam bermandikan bintang
Aku selalu menanti walau akhirnya menghindar


Sekarang, sang bunga tidak mampu mekar
Sang lebah sudah lama pergi
Meninggalkan kebiasaan dan rutinitasnya yang lama
Berjuang melawan hujan badai sendirian
Memandang terang bintang dalam kesepian
Di tengah taman tanpa penghuni


Sekarang, sang bunga hanya bisa berharap
Agar Sang Empunya Kehidupan mendengar doanya
Membawa sang lebah kembali pada rindunya
Kembali pada sang bunga yang selalu cemas menanti
Karena sejauh apapun ia terbang berkelana
Ada sebuah hati yang selalu setia dan berharap untuknya




Maka, bergegaslah kembali ke taman ini
Demi melanjutkan kisah yang belum usai dengan sempurna


           
             



Sebuah luapan kegundahan hati,

Karya Febry Gunawan




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Catatan Nostalgia Volunteer Java Jazz Festival 2016

Gue dan 'My Blog-graphy'

Ketika Kau LDR