SUPERNOVA, Dalam Untaian Tak Bersajak



                                 



Engkaulah getar pertama
yang meruntuhkan gerbang tak berujungku mengenal hidup.
Engkaulah tetes embun pertama
yang menyesatkan dahagaku dalam cinta tak bermuara.
Engkaulah matahari Firdausku
yang menyinari kata pertama di cakrawala aksara.


Kau hadir dengan ketiadaan.
Sederhana dalam ketidakmengertian.
Gerakmu tiada pasti. Namun, aku terus di sini.
Mencintaimu.



Entah kenapa.



‘Dee’ Lestari – Ksatria, Putri, dan Bintang Jatuh





Engkaulah kilatan cahaya
yang menyapulenyapkan segala jejak dan bayang.
Engkaulah bentangan sinar
yang menjembatani jurang antara duka mencinta dan bahagia terdera.
Engkaulah terang
yang kudekap dalam gelap saat bumi bersiap diri untuk selamanya lelap.


Andai kau sadar arti pelitamu.
Andai kau lihat hitamnya sepi di balik punggungmu.
Tak akan kau sayatkan luka 
demi menggarasi jarakmu dengan aku.


Karena kita satu.

Andai kau tahu.




‘Dee’ Lestari - Petir







Engkaulah gulita yang memupuskan segala batasan dan alasan
Engkaulah penunjuk jalan menuju palung kekosongan
dalam samudra terkelam
Engkaulah sayap tanpa tepi yang membentang menuju tempat tak bernama,
tetapi terasa ada

Ajarkan aku
melebur dalam gelap tanpa harus lenyap
Merengkuh rasa takut tanpa perlu surut
Bangun dari ilusi, tetapi tak memilih pergi 


Tunggu aku
Yang hanya selangkah dari bibir jurangmu



'Dee' Lestari - Akar


                           




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Catatan Nostalgia Volunteer Java Jazz Festival 2016

Gue dan 'My Blog-graphy'

Ketika Kau LDR